Jumat, 12 Februari 2021

Majas Mewarnai Ceritaku

Di bawah guyuran air hujan yang cukup deras, tangisan Rania turut membanjiri jalanan kota. Suasana hatinya kian kacau saat deru guntur ikut menamparnya. Rambutnya basah semrawut, membuat kepedihan terlihat jelas mengoyak hatinya. Tangisannya kembali pecah, air matanya membaur bersama air hujan. Celaka! Pikiran dan hatinya kini tengah berperang. Terbesit di hatinya untuk menyusul sang ibunda yang telah meninggal dunia, pagi tadi.


Priiiitttt!!!

Udah, stop bacanya! Sekarang, mari kita ulik penggalan cerita di atas dari segi MAJAS!

Yap, kali ini aku akan memberi sedikit materi tentang majas ya, Gaesss! Nah, sebelum dilanjut, alangkah baiknya seduh kopi dulu dan siapkan camilan agar bisa menyimak dengan santai kayak di pantai.

🌹🌹🌹

Apa, sih, yang terlintas dipikiran saat mendengar kata majas? Oh, ya! Dengan majas, cerita akan terasa lebih berwarna. Tidak monoton dan tentunya lebih menarik dong, ya! Emang, kehadiran majas seperti kehadiran doi, hidup terasa lebih bermakna. Xixixi, maaf bucin. 


PENGERTIAN MAJAS

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa agar mendapati suasana yang lebih hidup dalam sebuah cerita. Intinya, kehadiran majas itu memberikan makna yang diungkapkan secara tersembunyi (biasanya).


JENIS-JENIS MAJAS

Jenis-jenis majas yang ditulis di sini hanya beberapa saja, ya. Majas yang biasanya banyak dijumpai. Oke capcusss! 🚀


1. Majas Alegori

Majas yang menyatakan dengan penggambaran atau kiasan. Contoh:

Mencapai kesuksesan itu seperti menaiki anak tangga, harus dilalui satu persatu, perlahan tapi pasti. 


2. Majas Personifikasi

Menggambarkan benda mati yang bertingkah layaknya manusia. Contoh:

Suasana hatinya kian kacau saat deru guntur ikut menamparnya.


3. Majas Litotes

Merupakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri. Contoh: 

Aku hanya seorang pemulung diksi untuk setiap puisiku.


4. Majas Hiperbola

Merupakan ungkapan yang dilebih-lebihkan sehingga terkesan tidak masuk akal. Contoh:

Dia membanjiri kamarnya dengan air mata.


5. Majas Pras Pro Toto

Majas ini menggunakan sebagian unsur untuk mengungkapkan keseluruhan. Contoh:

Semenjak terjadinya perundungan itu, dia tidak lagi berani menampakkan batang hidungnya.


6. Majas Totem Pro Parte

Kebalikan dari Majas Pras Pro Toto, majas ini menggunakan 'seluruh' untuk 'sebagian'. Contoh:

MA As-Sa'adah berhasil menjuarai Kompetisi Sains Madrasah bidang Kimia se-provinsi.


7. Majas Ironi

Merupakan sindiran yang diungkapkan secara sebaliknya. Contoh:

Wahh... kamu pintar sekali, sampai-sampai nilai matematikamu merah semua.


8. Majas Sarkasme

Bisa dikatakan sindiran yang kasar. Contoh:



9. Majas Sinisme

Bersifat mencemooh untuk sebuah pemikiran atau ide. Contoh:

Bukan kemarin nilai matematika kamu mendapat 90? Kenapa masih bertanya padaku untuk soal semudah ini?


10. Majas Pleonasme

Majas ini selalu menyatakan keterangan yang tidak perlu. Contoh:

Aku turun ke bawah tangga.


11. Majas Repetisi.

Mengulang kata, klausa, atau frasa untuk mempertegas sesuatu. Contoh:

Kamu tahu artinya tidak? Aku menolak untuk menikah denganmu!


12. Majas Aliterasi

Menggunakan pengulangan huruf konsonan di setiap huruf awal katanya. Contoh:

Cerita cinta cewek cantik.


Nah, segitu dulu aja materi majas dari aku. Sekarang coba kembali ulik penggalan cerita di bagian paling atas. 


Kalimat 'tangisan Rania turut membanjiri jalanan kota', itu termasuk ke dalam majas Hiperbola. Ya kali ada orang nangis sampai bisa membanjiri jalanan kota. :v


Kalimat 'deru guntur ikut menamparnya' masuk ke dalam majas Personifikasi.


Kalimat lainnya bisa ditebak dong masuk ke majas apa. 🙆


Oke, segitu aja ya materi MAJAS kali ini. Terima kasih sudah menyimak dan maaf bila masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Correct me of i'm wrong, okay?! 🤗


"Belajarlah sampai otakmu membesar penuh dengan ilmu dan jangan lupa amalkan!"

-Ros Ochanie 🌹


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oh, Begini Cara Cek Hasil SBMPTN 2021!

Assalamualaikum, Gaess! Siapa, nih, yang sedang deg-degan banget menunggu hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)? Semu...