Sabtu, 05 Desember 2020

Rembulan dengan Seringaian Liciknya

_Narasi Puisi by Ros Ochanie 🌹


Malam ini, aku menatap bulan sendirian. Sejenak kupejamkan mata, hingga sesak itu kembali terasa. Malam ini begitu berbeda, jika dulu saat kutatap Rembulan ia akan tersenyum penuh kebahagiaan. Namun, kali ini berbeda. Senyuman itu berubah menjadi seringaian licik seolah berkata, "mampus kau kubanting kenangan! Hahaha...."

Dulu cahaya dari pantulan rembulan itu selalu menjadi candu bagi kita, tapi sekarang berbalik rancu. Sendiri kutatap ia dengan sendu, teringat sebuah rasa pilu yang masih mengulum rindu.

Ya, aku rindu. Pada kita yang selalu berbahagia saat mendongakkan kepala, melihat ke atas langit dengan ribuan doa yang tersemoga, dan masih dengan aamiin yang senada. 

Malam ini, hanya ada sesak di dada. Entah mengapa, begitu sulit untuk sedikit saja melupa tentang luka yang terjadi diantara kita. 

Ah, entahlah! Bukankah ini adalah mauku? Melepasmu agar bisa berbahagia? Meski sejatinya kita 'tak lagi bersama. Aku egois, ya? Menyuruhmu pergi, padahal hati berontak 'tak ingin sampai terjadi. Tapi ... ya mau gimana lagi? Toh, semuanya udah gabisa dipaksa untuk mengulang kembali?

Dari sini, aku masih menatap rembulan. Memeluk cahayanya yang perlahan mampu menghangatkan. Meski terselip banyak sekali kenangan yang menghujam. 

Ah, sial! Rasa perih ini masih saja hinggap diantara desiran darah di dinding urat nadi. Nyatanya, aku selalu gagal perihal memenggal Rindu yang terlalu bengal.

Malam ini, bersama harapan-harapan yang selalu kugantungkan pada gemintang, aku masih sayang. Izinkan aku untuk melanjutkan kisah, meski dalam alurnya, tetap tanpa kamu.

Tasikmalaya, 5 Desember 2020

-Ros Ochanie🌹

4 komentar:

Oh, Begini Cara Cek Hasil SBMPTN 2021!

Assalamualaikum, Gaess! Siapa, nih, yang sedang deg-degan banget menunggu hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)? Semu...